Selasa, 15 November 2011

Pengaruh Kenakalan Remaja di Lingkungan Sekolah


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
            Kenakalan remaja adalah perbuatan, baik kejahatan maupun pelanggaran yang dilakukan oleh anak remaja dan bersifat melawan hukum, asosial, asusila serta menyalahi norma-norma agama.  Pemikiran tentang aspek-aspek pokok yang mendasar mengenai beberapa kenakalan remaja yang dilakukan oleh kaum remaja sekolah khususnya dapat berawal dari subjek perbuatan atau objek yang menderita kerugian karenamya bahkan awal pemikiran tersebut dapat terjadi dalam kombinasi atau gabungan dari keseluruhan aspek yang eksistensial.         
            Masalah kenakalan remaja memang sangat penting untuk dipikirkan secara sungguh-sungguh, baik yang menyangkut luas, cakupan pengertian, sebab-sebabnya maupun upaya nyata untuk menanggulanginya.  
            Pada hakikatnya kenakalan remaja bukanlah suatu problem sosial yang hadir dengan sendirinya di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi masalah tersebut muncul karena beberapa keadaan yang berkaitan, bahkan mendukung kenakalan itu.  Kehidupan keluarga yang hancur luluh baik dalam bentuk broken home maupun quasi home (quasi broken home) memberi dorongan yang kuat sehingga remaja menjadi nakal (delinavent).  Bukan hanya lingkungan terdekat yang buruk dapat mendorong anak menjadi delinavent, akan tetapi lembaga pendidikan dapat berpengaruh negatif terhadap anak didik atau siswa siswi di sekolah.  Interaksi sosial intern di lingkungan sekolah antar anak didik dengan sesamanya (temannya), bahkan dengan segenap anggota yang ada didalamnya, disamping berpengaruh positif juga memilki dampak negatif.  Hal tersebut mendasari  kelompok kami untuk mencari tahu tentang kenakalan-kenakalan remaja yang sering terjadi di lingkungan SMA NEGERI 1 GENDING akhir-akhir ini.  Kelompok kami ingin mengungkap tentang penyebab mapun hal-hal yang mendasari kenakalan remaja yang marak terjadi saat ini.


B.   Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.         Apakah penyabab dari kenalan remaja di sekolah yang sering terjadi akhir-akhir ini?
2.         Adakah hubungan yang erat antara keluarga dengan penyebab kenakalan remaja?
3.         Apakah media elektronik (TV) ikut berpengaruh dan mendukung adanya kenakalan remaja?
4.         Apakah jenis kelamin juga mempengaruhi perilaku siswa dalam melakukan kenakalan/pelanggaran di sekolah?
5.         Apakah perilaku siswa-siswi di sekolah dipengaruhi oleh bujukan teman (suka ikut-ikutan teman)?
6.         Apakah dampak dari kenakalan remaja saat ini?

C.   Tujuan Penelitian
            Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.         Untuk mengatahui penyabab dari kenalan remaja di sekolah yang sering terjadi akhir-akhir ini.
2.         Untuk mengatahui hubungan antara keluarga dengan penyebab kenakalan remaja.
3.         Untuk mengatahui kaitan media elektronik (TV) terhadap kenakalan remaja.
4.         Untuk mengatahui apakah kaitan antara jenis kelamin terhadap kenakalan/pelanggaran di sekolah.
5.         Untuk mengatahui pengaruhlingkungan terhadap perilaku siswa-siswi di sekolah
6.         Untuk mengatahui dampak dari kenakalan remaja saat ini.

D.   Manfaat Penelitian
            Dari penelitian yang kami lakukan, kami berharap dapat mgetahui serta menjadi solusi untuk dapat mengurangi jumlah kenakalan-kenakan yang terjadi di lingkungan sekolah dengan bekerjasama dengan pihak orang tua dan sekolah dalam mencegah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak asuhnya.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

            Kenakalan remaja saat ini marak terjadi di lingkungan lembaga pendidikan (sekolah).  Di lembaga pendidikan formal, terdapat anak baik-baik (belum nakal) menjadi nakal baik disebabkan oleh pengaruh teman-teman di sekolah (teman sepergaulan) baik secara langsung maupun tidak langsung.  Demikian pula keadaan lingkungan keluarga dengan keadaan kondisi negatif (bermasalah) dan tayangan-tayangan media yang kurang berkualitas memberi dukungan kuat dalam proses delinguensi (kenakalan) anak-anak.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.   Subjek Penelitian
            Dalam penelitian yang akan kita lakukan, kami akan mengambil populasi yaitu seluruh siswa-siswi SMA NEGERI 1 GENDING.  Sedangkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 orang, dengan metode purposive random sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak tertentu, diambil masing-masing 3 orang dari masing-masing kelas sebagai sampel tanpa membedakan tingkat status dan tingkat kepandaian siswa.

B.   Data
  1. pengumpulan data
Dalam pengumpulan data yang kami lakukan, peneliti menggunakan angket (kuisioner) sebagai alat untuk memperoleh data.
  1. pengolahan data
data yang diperoleh nantinya akan diolah dengan metode pengolahan data secara kualitatif, dimana data tersebut berupa penjelasan secara deskriptif

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Hasil Penelitian
1.      Tabel mengenai sering tidaknya mengikuti pelajaran atau bolos sekolah pada waktu jam pelajaran berlangsung.
Kategori
Frekuensi
Presentase
Ya
Tidak pernah
Sering
Kadang-kadang
8
27
2
8
17.7 %
60%
4.4%
17.7%

45
100%

2.      Mengikuti jam pelajaran di sekolah
Kategori
Frekuensi
Presentase
Gurunya tdk menyenangkan
Pelajarannya tdk menyenangkn
Tdk mengerjakan PR/tugas
Tdk dapat uang jajan
5
19
9
2
33.3%
42.2%
20%
4.4%

45
100%

3.      Tabel tentang sering tidak msuk sekolah/bolos karena ada masalah keluarga
Kategori
frekuensi
Presentase
Ya
Tidak pernah
Sering
Kadang-kadang
4
34
2
5
88.8%
75.5%
4.4%
11.1%

45
100%

4.      Tabel mengenai anggapan bahwa televisi membawa da,pak negatif bagi remaja saat ini
Kategori
Frekuensi
Presentase
Ya
Tidak
Tidak tahu
23
17
5
51.1%
37.7%
11.1%

45
100%

5.      Tabel mengenai tayangan yang paling disukai
Kategori
Frekuensi
Presentase
Entertaiment
Education (pendidikan)
Reality show (kenyataan)
Komedi
12
9
10
14
26.6%
20%
22.2%
31.1%

45
100%

6.      Tabel mengenai jenis kelamin mempengaruhi perilaku siswa-siswi dalam melakukan kenakalan remaja.

Kategori
Frekuensi
Presentase
Ya
Tidak
Tidak tahu
23
16
6
51.1%
35.5
13.3%

45
100%

7.      Tabel tentang asumsi bahwa siswa laki-laki cenderung lebih banyak melakukan pelanggaran (kenakalan remaja)
Kategori
Frekuensi
Presentase
Ya, setuju
Tidak setuju
Tidak tahu
29
12
4
64.4%
26.6%
8.8%

45
100%

8.      Tabel mengenai bujukan teman dalam melakukan kenakalan remaja
Kategori
Frekuensi
Presentase
Ya, pernah
Tidak pernah
Sering
Kadang-kadang
14
26
3
2
31.1%
57.7%
6.6%
4.4%

45
100%

9.      Tabel tentang tindakan apabila melihat/diajak teman melakukan kenakalan remaja
Kategori
Frekuensi
Presentase
Menolak
Menerima
Menasehati
Lapor guru
30
8
6
1
66.6%
17.7%
13.3%
2.2%

45
100%

10.      Tabel tentang dampak kenakalan remaja saat ini
Kategori
Frekuensi
Presentase
Turunnya prestasi
Kurang pergaulan
Sering dimarahi guru
Jadi gila (mental,jiwa,dll)
Jadi bahan omongan guru
Susah diatur
Jadi pemalas
Bersifat boros, kiminalis
Kurang diperhatikan orang tua
30
5
4
1
1
1
1
1
1
66.6%
11.1%
8.8%
2.2%
2.2%
2.2%
2.2%
2.2%
2.2%

45
100%


B.   Pembahasan
1.           Sebanyak 60% (27 siswa) dari responden menyatakan tidak pernah bolos sekolah atau tidak pernah bolos mengikuti pelajaran, sebanyak 17,7 % responden menjawab ya dan kadang-kadang  serta sebanyak 4,4 % atau 2 orang dari 45 orang responden menjawab sering melakukan bolos sekolah diwaktu jam pelajaran berlangsung.
2.           Dari beberapa responden yang kita teliti, sebanyak 42,2 % ( 19 orang ) menyatakan bahwa penyebab dari kenakalan remaja karena pelajaran yang diberikan oleh guru mata pelajaran sulit dimengerti sehingga siswa menjadi malas dan cenderung menjadi nakal karena hilangnya konsentrasi.  Sebanyak 33,3 % responden (15 orang) menyatakan bahwa penyebab kenakalan remaja yaitu guru tidak menyenangkan sehingga menyebabkan mereka cenderung membolos saat jam pelajaran tau bolos sekolah. Sedangkan sebanyak 20 % responden (9 orang) menyatakan bahwa penyebab kenakalan/ bolos di waktu jam pelajaran berlangsung adalah karena tidak mengerjakan PR atau tugas yang diberikan guru, dan sebanyak 4,4 % responden (2 orang) menyatakan hal yang menjadi penyebab adalah karena tidak mendapatkan uang jajan dai rumah/orang tua sehingga mereka malas berangkat sekolah.
3.           Dari hasil pengamatan yang kelompok kami lakukan yaitu sebanyak 34 responden atau sebesar 75.5% menyatakan bahwa mereka tidak pernah bolos sekolah karena ada masalah keluarga dan dengan 5 orang responden atau sebesar 11.1% menyatakan kadang-kadang bolos sekolah karena masalah keluarga. Disusul sebanyak 4 orang responden atau sebesar 8.8% menyatakan bahwa masalah keluarga menyebabkan mereka cenderung melakukan kenakalan remaja dan dengan jumlah sebanyak 2 orang responden atau sebesar 4.4% menyatakan bahwa masalah keluarga sering malas masuk sekolah atau bolos sekolah.
4.           Dari hasil penelitian sebanyak  23 responden atau sebesar 51.1%menyatakan bahwa televisi masih membawa dampak negatif bagi remaja saat ini dan menyebabkan anak-anak cenderung melakukan kenakalan remaja dan sebanyak 17 responden atau sebanyak 17.7% berasumsi bahwa TV tidak membawa dampak negatif pada remaja saat ini. Sebanyak 5 orang responden atau sebesar 11.1% menyatakan tidak mengetahui dampak dari TV bagi remaja.
5.      Dari hasil penelitian yang kami lakukan sebanyak 12 responden atau sebesar 26.6% menyatakan bahwa tayangan yang paling  siswa-siswi sukai yaitu entertaiment (hiburan) dan sebanyak 10 orang menyatakan bahwa tayangan yang disukai yaitu reality show dan sebanyak 9 responden atau sebesar 20 %
      masih menyukai tayangan education dan pada angka terakhir atau sebanyak 14 responden atau sebesar 81,1% dengan jumlah yang mayoritas menyatakan
      paling suka melihat tayangan komedi di mana menurut kelompok kami, kualitas tayangan TV akan mempengaruhi tingkah laku maupun mental seorang siswa dalam kehidupan sehari-hari.
6.      Dari 45 responden yang kami teliti sebanyak 23 responden atau sebesar      51,1 % mennyatakan bahwa jenis kelamin mempengaruhi tingkah laku seorang remaja saat ini dan 16 responden atau sebesar 35,5% menyatakan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi tingkah laku seseorang dan sebanyak 6 responden atau sebesar 13,3% menyatakan abstain atau tidak mengetahui apa jenis kelamin mempengaruhi tingkah laku remaja saat ini.
7.      Dari hasil penelitian mengenaii kenakalan remaja sebanyak 29 orang responden atau sebesar 64,4% menyetujui bahwa siswa laki-laki cenderung lebih banyak melakukan pelanggaran (kenakalan remaja) dari pada siswa perempuan dan sebanyak 12 responden atau sebesar 26,6% orang responden menyatakan tisak menyetujui bahwa siswa laki-laki cenderung melakukan pelangggaran dan yang terakhir sebanyak 4 responden atau sebanyak 2,8% menyatakan tidak mengetahui mengenai pengaruhdari jenis kelamin terhadap kenakalan yang sering terjadi saat ini.
8.      Mengenai bujukan teman dalam melakukan kenakalan remaja, para responden yaitu sebanyak 26 responden atau sebesar 57,7% menyatakan tidak pernah ditemani oleh seorang teman ketika bolos sekolah  dan sebanyak 3 responden atau sebesar 6.6% menyatakan sering ditemani oleh teman ketika bolos sekolah dan terakhir dengan jumlah 2 orang atau sebesar 2,2% menyatakan kadang-kadang ditemani oleh teman ketika dia bolos sekolah.
9.      Mengenai tindakan kita apabila diajak bolos teman sebanyak 30 siswa atau 66.7% siswa mennyatakan penolakan mereka apabila diajak oleh teman untuk bolos dan disusul sebanyak 8 responden atau 17,7% menyatakan menerima apabila diajak bolos oleh teman mereka dan sebanyak 6 orang responden atau sebesar 13,3% menyatakan akan menasehati teman mereka yang mengajak untuk melakukan kenakalan atau bolos sekolah dan pada tingkat terakhir sebanyak 1 orang dengan persentase 2,2% menyatakan akan lapor guru apabila diajak temannya untuk bolos sekolah.
10.  Yang terakhir dari data yang diperoleh kelompok kami yaitru mengenai kenakalan emaja yang terjadi saat ini yairtu sebesar 30 orang responden atau sebesar 66,6% menyatakan dampak apabila melakukan kenakalan remaja yaitu turunnya prestasii dan sebanyak 5 orang atau sebesar 11,1% dampaknya yaitu kurang pergaulan dan sebanyak 4 orang atau sebesar 8,8% menyatakan dampaknya yaitu jadi gila, kriminalis dan kurang diperhatikan oleh orang tua 
     dan demikianlah data hasil penelitian kami.

Kami ucapkan terima kasih.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.   Kesimpulan
            Kenakalan remaja saat ini marak terjadi di lingkungan lembaga pendidikan formal yaitu di sekolah-sekolah. Di lingkungan sekolah masih terdapat beberapa siswa-siswi SMA NEGERI I GENDING yang sering melakukan kenakalan-kenakalan remaja, beberapa hal yang menyebabkan para siswa-siswi melakukan kenakalan yaitu pelajaran yang diberikan oleh guru mata pelajaran yang sulit dimengerti. Hal itu bisa saja disebabkan oleh masih kurangnya daya tanggap siswa  maupun siswa itu sendiri yang malas, sedangkan masalah keluarga masih sedikit berpengaruh bagi mental dan perilaku seseorang. Selain pengaruh keluarga hal yang sangat erat kaitannya yaitu adanya pengaruh media elektronik, TV khususnya. Kami menyimpulkan bahwa kualitas tayangan televisi akan sangat berpengaruh bagi sikap dan perilaku siswa-siswi SMA NEGERI I GENDING. Tayangan televisi yang baik akan berpengaruh baik pula terhadap sikap dan mental siswa begitu sebaliknya. Dari berbagai siswa-siswi yang sering melakukan pelanggaran sebagian besar siswa laki-laki cenderung lebih banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran di sekolah. Lingkungan pergulan siswa juga berpengaruh bagi siswa-siswi dalam bertingkah laku dalam lingkungan sekolah. Bujukan atau ajkan teman pergaulan masih berpengaruh dalam melakukan pelanggaran tetapi sebagian besar siswa sudah cukup bijaksana dengan menolak ajakan atau  bujukan seorang teman yang hendak melakukan pelanggaran. Dan pada akhirnya dampak dari kenakalan-kenakalan remaja yang terjadi seperti turunnya prestasi seorang siswa dalam lingkungan sekolah, kurangnya pergaulan sekolah. Seorang siswa sering menjadi bahan omongan sering dimarahi guru dan lainnya yang sebagian besar berdampak negatif bagi seorang remaja.

B.   Saran
            Melihat maraknya kenakalan-kenakalan remaja saat ini yang cukup memprihatinkan, kami harap siswa-siswi dapat mengendalikan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan seorang remaja melakukan pelanggaran. Adapun beberapa saran yang dapat kami berikan terhadap siswa-siswi SMA NEGERI I GENDING untuk menekan angka kenakalan remaja yaitu seorang siswa hendaknya menjaga tempat mengutarakan semua masalah yang kita hadapi di sekolah. Di lingkungan keluarga kita juga seharusnya menjaga kualitas tayangan dan waktu untuk menonton televisi karena media elektronik tersebut sangat berpengaruh bagi sikap dan mental siswa. Selain di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah kita juga seharusnya menjaga pergaulan, kita juga harus pandai-pandai memilih teman karena pergaulan yang buruk akan dapat menjerumuskan seorang siswa dalam kenakalan remaja, begitupun sebaliknya. Demikian saran yang dapat kami berikan kami harap bisa menekan angka kenakalan remaja di lingkungan SMA NEGERI I GENDING. Demikian saran dari kami semoga bermanfaat.

3 komentar:

  1. How to play a slot machine - LuckyClub Live Casino
    More imagesCan I play luckyclub a casino site that accepts players from the USA?Can I play a casino site that accepts players from the USA?

    BalasHapus
  2. The Wizard of Vegas - Casino & Slot Machines
    A great place to 당진 출장마사지 discover Vegas. 진주 출장안마 Book 공주 출장샵 online 아산 출장안마 at JTM Hub and enjoy exclusive promotions. No 안동 출장안마 spammy spammy pop-up ads!

    BalasHapus